Kamis, 26 Maret 2009

PHP : Hypertext Preprosesor

Diposting oleh AG3ND4 C3W3K M4N!3Z

1. Pengertian PHP
PHP : Hypertext Preprosesor adalah skripts yang berjalan di server (dalam hal ini adalah web server) seperti : ASP. PHP dapat mendukung banyak database seperti : My SQL, Informix, Oracle, Sybase, Solid, PostgreSQL, Generic ODBC, dll. PHP merupakan Open Source Software (OSS). PHP gratis untuk didownload dan digunakan dari situs resminya : www.php.net
♦ PHP File
File-file PHP terdiri atas text, HTML, tag dan scripts. PHP file dikembalikan ke browser seperti plain HTML. PHP file mempunyai file berekstensi “.php”, “.php3”, atau “.phtml”.
♦ My SQL
My SQL adalah sebuah database server yang cocok untuk aplikasi kecil maupun aplikasi besar. My SQL mendukung untuk standard SQL. My SQL dikompile pada salah satu platform.
♦ PHP + My SQL
PHP dikombinasi dengan My SQL merupakan cross-platform yang berarti kita dapat membangun pada Windows dan menyajikan pada Unix polatform. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda (Windows, Linux, Unix, dll). PHP cocok dengan hampir semua server yang digunakan saat ini (Apache, IIS,dll). PHP mudah untuk dipelajari dan efisien dijalankan pada server side.



♦ Untuk memulai PHP ada 3 langkah , yaitu :
Instal sebuah Apache server pada Windows atau Linux
Instal PHP pada Windows atau Linux
Instal My SQL pada Windows atau Linux
♦ Basic PHP Syntax
Penulisan scripts PHP selalu dimulai dengan Skript PHP dapat ditempatkan di semua tempat pada document. Pada server dengan shorthand support memungkinkan kita dapat memulai penulisan script dengan . Bagaimanapun, untuk kesesuaian yang maksimal direkomendasikan untuk menggunakan standart form (
2. Variabel
Semua variable pada PHP dimulai dengan symbol $. Variabel dapat terdiri dari strings, number atau array.
♦ Aturan Penamaan Variabel
Sebuah nama variable harus dimulai dengan sebuah huruf atau underscores “_”. Sebuah nama variable hanya dapat terdiri dari alpha-numeric, character dan underscores ( c-Z, 0-9, and _ ). Nama variable tidak boleh terdapat spasi, jika nama variable harus lebih dari satu kata, maka harus dipisah dengan garis bawah ($my_string), atau dengan huruf besar ($myString).

3. If . . . else
Ketika kita menulis kode, sering kita ingin menampilkan aksi yang berbeda untuk keputusan yang berbeda. Anda dapat menggunakan conditional statement pada kode anda untuk melakukan hal ini.
if . . . else statement : Gunakan statement ini jika anda ingin mengeksekusi sekumpulan kode ketika syarat adalah True dan lainnya jika syarat Not True
elseif statement : Digunakan dengan statement ”the if...else” untuk mengeksekusi sekumpulan kode jika satu dari beberapa syarat adalah True

♦ If . . . else statement
Jika anda ingin mengeksekusi beberapa kode jika suatu syarat adalah True dan kode lainnya jika syarat adalah False, gunakan if . . . else statement.
♦ elseif statement
Jika anda ingin mengeksekusi bebrapa kode dari beberapa syarat True, gunakan elseif statement.

4. Switch
Jika anda ingin memilih satu dari beberapa kode untuk dieksekusi, gunakan switch statement. Switch statement digunakan untuk menghindari block yang panjang dari kode if . . . elseif . . .else
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
~ Sebuah pernyataan tunggal (paling sering suatu variabel) dievaluasi sekali lagi.
~ Nilai dari pernyataan dibandingkan dengan nilai dari setiap bagian pada struktur
~ Jika cocok, kumpulan kode dengan panggilan itu dieksekusi
~ Setelah kode dieksekusi, break digunakan untuk menghentikan kode dari proses run ke panggilan selanjutnya
~ Default statement digunakan jika tidak ada satupun dari panggilan adalah True

5. Array
Ketika bekerja dengan PHP, cepat atau lambat kita mungkin ingin membuat beberapa variable yang mirip sebagai pengganti variable yang mirip, kita dapat menyimpan data sebagai elemen dalam array. Setiap elemen pada array mempunyai ID sendiri sehingga dengan itu dapat mudah diakses.
Ada 3 perbedaan jenis array :
● Numeric array
Sebuah array dengan sebuah numeric ID key. Sebuah numeric array menyimpan setiap elemen dengan sebuah numeric ID key. Berikut perbedaan cara untuk membuat numeric array.


6. Looping
Untuk membuat array dengan PHP, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Misalnya dengan memasukkan nilai satu persatu, menggunakan fungsi array() atau dengan fungsi yang akan mengembalikan nilai array.
Looping adalah cara pembuatan array dengan memasukkan nilai satu per satu yang akan diakses dengan perulangan (loop)

7. Fungsi
PHP : mengindikasikan versi terbaru dari PHP yang mendukung fungsi/ function seperti

Function Description PHP
Basename() Returns the file name component of a path 3
Chgrp() Change the file group 3
Chmod() Change the file mode 3
Chown() Change the file owner 3
Copy() Copies a file 3
File() Read a file into an array 3
fclose() Closes an open file 3
file_exists() Checks wheter or not a file or directory exists 3
is_file() Checks wheter a file is a regular file 3
etc…

8. Form
Sebenarnya PHP telah menyediakan fungsi khusus dalam pengiriman email, yaitu fungsi mail(). AKan tetapi anda juga dapat membuat pengiriman email secra sederhana dengan menggunakan form. Prosesnya cukup sederhana, yaitu isi form ini nantinya akan dikirimkan ke alamat email yang dituju.
Berikut ini program untuk mengirim email dengan form :

9. $ Get dan $ Post
Dalam PHP, pengiriman proses dapat dilakukan dengan 2 method, yaitu GET dan POST.
GET : data akan dikirim dan dicantumkan dalam alamat URL seperti contoh berikut :
Index.php?name=prasetyo&id=33
POST : data akan dikirim tanpa mencantumkan pada URL
Jika anda menggunakan GET, info akan ditampilkan. Sebagai contoh, ketika anda mengirimkan password dalam bentuk clear text, user dapat melihatnya pada URL. Hal ini tentu kurang baik untuk keamanan, berbeda dengan method POST yang tidak menampilkan info.
Namun, untuk data biasa, GET memiliki kelebihan dengan batas request yang cukup panjang. Untuk itu anda dapat menggunakan method mana yang cocok. Misal ketika anda menginginkan data yang besar, gunakan GET. Sebaliknya untuk keamanan, gunakan POST

10. Date
PHP date digunakan untuk format suatu waktu atau tanggal. Parameter pertama pada date () function menentukan bagaimana untuk memformat tanggal / waktu. Untuk menampilkan format tanggal dan waktu digunakan huruf. Beberapa huruf yang dapat digunakan adalah :
● d - hari (01 – 31)
● m - bulan (01-12)
● Y - tahun (dalam 4 digit)
Gambaran dari semua huruf dapat digunakan pada forma parameter, dapat ditemukan pada PHP date reference. Sedangkan karakter lain seperti : “/”, “.”, atau “_” dapat disisipkan diantara huruf-huruf untuk menambah bentuk format waktu / tanggal

Parameter kedua untuk date()function menentukan timestamp. Parameter ini optional. Jika anda tidak memberikan timestamp, waktu saat ini akan digunakan. Mktime() function mengembalikan ke Unix timestamp untuk suatu tanggal yang spesifik. Untuk suatu hari pada waktu yang akan datang kami memudahkan menambahkan satu hari argument dari mktime() :

11. Include
Server Side Includes (SSI) digunakan untuk membuat function, header, footer atau elemen yang akan digunakan kembali pada multiple pages. Anda dapat menambahkan isi dari suatu file ke file PHP sebelum server mengeksekusinya dengan menggunakan include() atau require() function. Kedua function itu dapat dikenali, kecuali bagaimana mereka menghandle error. Include() function menghasilkan suatu peringatan (tapi script akan melanjutkan eksekusi) saat require() function menghasilkan suatu error/kesalahan yang fatal (dan pengeksekusian script akan berhenti setelah error)
Dua function tersebut digunakan untuk membuat function, header, footer atau elemen yang dapat digunakan pada multiple pages.
Ini dapat menyimpan pembangun suatu konsideran dari waktu. Ini berarti anda dapat menciptakan sebuah standar header atau menu file semua halaman web yang anda ingin masukkan. Ketika header memerlukan untuk di-update, anda hanya dapat meng-update satu include file, atau ketika anda menambahkan hal baru pada situs anda, anda dapat dengan mudah merubah menu file (berdasarkan update links pada semua halaman web)

♦ The Include() Function
Include() function mengambil semua text ke suatu specified file dan mengkopinya ke file yang menggunakan include function.

12. File
♦ Membuka File
Fopen() function digunakan untuk membuka file di PHP. Parameter pertama function ini terdiri atas nama file yang dibuka dan parameter kedua menentukan cara file dibuka.

File tersebut dapat dibuka dengan salah satu cara dibawah ini :

r (Read only)
r+ (Read/write)
w (Write only)
w (Read/write)
a (append)
a + (Read/append)
x (Write only)
x + (Read/write )

♦ Menutup file
feof () function melakukan cek jika “end-of-file” (EOF) telah dicapai.
♦ Membaca file baris ke baris
Fgets() function berguna untuk membaca suatu garis dari suatu file.
Contoh berikut membaca file baris demi baris sampai akhir file dicapai.
Selain itu membaca file juga dapat dilakukan karakter demi karakter.

13. Upload
Dengan PHP memungkinkan untuk meng-upload file-file pada server.
♦ Membuat Form Upload
Untuk mengijinkan user meng-upload file dari suatu form dapat menjadi sangat berfungsi.

♦ Membuat Upload Script
File “upload file.php” terdiri dari kode untuk meng-upload suatu file :

Dengan menggunakan global PHP $ FILES array anda dapat meng-upload file dari suatu client computer ke remote server. Parameter pertama adalah form input name dan index kedua dapat berupa “name”, “type”, “size”, “tmp_name” atau “error” seperti ini :
● $_FILES[“file”][“name”] – nama dari upload file
● $_FILES[“file”][“type”] – type dari upload file
● $_FILES[“file”][“size”] – ukuran byte upload file
● $_FILES[“file”][“tmp_name”] – nama temporary copy dari file yang tersimpan pada server
● $_FILES[“file”][“error”] – hasil error kode dari file upload

♦ Pembatasan Upload
Pada script berikut kami menambahkan beberapa pembatasan untuk file upload. User mungkin hanya mengupload file .gif atau .jpeg dan ukuran file harus dibawah 20 KB

♦ Menyimpan Uploaded file
Contoh diatas membuat suatu copy sementara dari uploaded file pada PHP temp folder di server. Temporary copied file tidak nampak ketika script berakhir. Untuk menyimpan uploaded file kita perlu untuk meng-copynya ke lokasi yang berbeda :

14. PHP Cookies
Cookie sering digunakan untuk mengidentifikasi user. Cookie adalah file kecil yang terdapat pada computer user. Setiap waktu computer yang sama meminta urntuk suatu halaman dengan suatu browser, itu akan dikirim ke cookie juga. Dengan PHP anda dapat membuat dan mendapat kembali cookie value.
Pada contoh di bawah ini, kami akan membuat nama cookie “user” dan memberi value “Alex Porter”. Kami juga menentukan bahwa cookie harus berakhir setelah satu jam.
Variabel PHP $ COOKIE digunakan untuk mengembalikan cookie value.
Pada contoh di bawah ini, kami mendapat kembali value dari cookie bernama “user” dan menampilkannya pada suatu halaman.

15. Email
PHP memberikan fasilitas kepada anda untuk mengirim email secara langsung dari script. PHP mail() function digunakan untuk mengirim email dari dalam script. Cara mudah untuk mengirim email dengan PHP adalah dengan mengirim sebuah text email. Pada contoh dibawah ini, pertama kita akan mendeklarasikan variable ($to, $subject, $message, $from, $headers), kemudian kita menggunakan variable pada mail() function untuk mengirim email.
Dengan PHP, anda dapat membuat form feedback pada website anda.

16. Operator
Operator PHP terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Arithmatic Operators
Terdiri dari : operator ( +, -, *, /, %, ++, -- )
2. Assignment Operators
Terdiri dari : operator ( =, +=, -=, *=, /=, %= )
3. Comparison Operators
Terdiri dari : operator ( ==, |=, >, <, >=, <= )
4. Logical Operators
Terdiri dari : operator ( &&, ||, | )

17. Session
Variabel session digunakan untuk menyimpan informasi atau mengubah setting untuk seorang user session. Ketika anda bekerja dengan suatu aplikasi, anda membukanya, melakukan suatu perubahan dan kemudian menutup aplikasi itu. Ini seperti session. Komputer mengatahui siapa anda. Ini dapat diketahui ketika anda memulai aplikasi dan ketika mengakhirinya. Tapi di internet ada satu masalah, web server tidak dapat mengetahui siapa anda dan apa yang anda lakukan karena alamat HTTP tidak memelihara Negara. PHP session dapat memecahkan masalah ini dengan mengijinkan anda untuk menyimpan informasi user pada server untuk pemakaian terakhir, seperti user name, shopping items, dll. Bagaimanapun informasi session bersifat sementara dan akan terhapus setelah user meninggalkan website. Jika anda perlu suatu penyimpanan permanent, anda dapat menyimpan data tersebut pada suatu database. Session bekerja dengan membuat suatu unique id (UID) untuk setiap pengunjung dan menyimpan variabel berdasarkan UID tersebut. UID juga tersimpan di cookie atau tersebar di URL.
♦ Memulai PHP Session
Sebelum anda dapat menyimpan informasi user di PHP session, pertama anda harus melakukan start-up session.
♦ Menyimpan Variabel Session
Cara yang benar untuk menyimpan dan mendapat kembali variabel session adalah menggunakan variabel PHP $ SESSION

18. My SQL
My SQL adalah suatu database. Database didefinisikan struktur untuk menyimpan informasi. Pada database ada table, sama seperti table HTML, table database terdiri atas baris, kolom dan cell. Database sangat berguna saat menyimpan informasi menurut kategori-kategori tertentu. Suatu perusahaan mungkin mempunyai suatu database dengan table “employees”, “products”, “customer” dan “order”.
♦ Menghubungkan ke My SQL Database
Sebelum anda dapat mengakses dan bekerja dengan data pada database, anda harus membuat suatu koneksi ke database. Pada PHP, ini dikerjakan dengan mysql_connect() function

Perintah dasar SQL :
Create database
Create table
Insert into nama-tabel (field1, field2, …)
Values (value1, value2, …)
Select field-name(s) from nama-tabel
Delete from nama-tabel where fieldname = beberapa nilai
Up date nama table set (field1, field2, …)
Untuk mengkoneksikan gunakan perintah berikut, kemudian simpan di htdocs

0 komentar: